Hari ini, Rabu (3/11/2010), sejumlah pejabat eselon II dan III di jajaran Pemkab Tulungagung dimutasi. Proses mutasi dikritik sejumlah pihak, lantaran dinilai bernuansa politis. Di antara, penempatan pejabat yang dekat dengan partai tertentu pada posisi strategis.
Demikian diungkapkan Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Tulungagung, Adi Iwan Kusuma. Menurutnya, saat ini jajaran eksekutif maupun legislatif sudah masuk dalam cengkraman partai tertentu. Partai ini kini tengah menguatkan posisinya, untuk menghadapi pemilu 2013 mendatang.
Partai tersebut sengaja menempatkan kadernya pada posisi yang strategis, baik dari sisi kebijakan maupun finansial. Contoh nyatanya, banyak pejabat yang menempati pos baru, yang tidak sesuai dengan kemampuannya.
Sebaliknya, pejabat yang selama ini dikenal tegas dan relatif bersih, justru disingkirkan. Iwan mencontohkan Kepala Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Asset Daerah, Hendry Setyawan, kini dipindah ke Dinas Kelautan dan Perikanan. Padahal, bidang perikanan bukan kemampuannya.
“Pak Hendry selama ini salah satu pejabat yang berani melawan arogansi tokoh partai yang sok kuasa. Makanya dia dibuang,” katanya.
Iwan pun mengkritik Bupati, yang terkesan menuruti kemauan partai besar di Tulungagung. Untuk itu, harus ada upaya membendung arogansi partai tersebut, jika tidak ingin Tulungagung masuk dalam kekuasaan kelompok tertentu.
“Harus ada penyadaran pada masyarakat, jangan memiih politisi busuk yang hanya mencari proyek saja. Rakyat harus sadar untuk mengatakan tidak pada partai politik yang dikuasai mafia,” ujarnya.
Namun menurut Humas Pemkab Tulungagung, Maryani, mutasi adalah proses yang biasa. Proses ini demi menyegarkan pemerintahan, dengan pejabat-pejabat yang baru dan bukan dengan tujuan politik tertentu. Sebab prosesnya pun dilakukan dengan pengkajian oleh tim, yang mengukur kemampuan dan kapasitas masing-masing pejabat.
“Sama sekali tidak ada nuansa politis. Ini adalah proses biasa,” katanya. [vid/but]
Sumber : beritajatim.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
+ komentar + 1 komentar
Menyikapi mutasi pejabat sebagai muatan politis atau bukan tergantung dari sisi mana memandangnya dan siapakah yang berkomentar. Kalau yang berkomentar adalah orang dari kelompok / golongan tertentu tentu akan bersikap apriori, apatis atau bahkan oposisi menentang karena bukan "orang-orangnya" yang ditempatkan di posisi-posisi yang strategis...
Terimakasih Anonim atas Komentarnya di Mutasi Pejabat Dinilai Bernuansa PolitisNamun yang jelas... siapapun yang diangkat menjadi pejabat dengan posisi apapun... tidak satupun yang peduli dengan kehidupan rakyat kecil / rakyat jelata di Tulungagung... BELIAU-BELIAU PEJABAT ITU HANYA SIBUK MEMPERKAYA DIRI SENDIRI DAN KRONI-KRONINYA saja...
Posting Komentar