Berita BCA Berita BCA

Nugget Medan “Yamku” Optimis Jangkau Pasar Nasional

Nugget Medan “Yamku” Optimis Jangkau Pasar Nasional

Siapa yang tak kenal nugget? Produk makanan olahan ini memang semakin popular dan digemari oleh ibu rumah tangga karena penyajiannya yang mudah dan sangat praktis. Teksturnya empuk, garing dan rasanya pun enak sehingga disukai anak-anak, terutama untuk bekal ke sekolah.

Nugget Medan “Yamku” Optimis Jangkau Pasar Nasional

Nugget Medan “Yamku” Optimis Jangkau Pasar Nasional

Berbagai brand nugget, baik yang terbuat dari daging ayam, ikan maupun udang sudah banyak beredar di pasaran. Tak mau kalah dengan para pemain lama di industri sejenis, pada tahun 2010 melalui PT Expravet Nasuba, kota Medan menghadirkan produk makanan olahan nugget ayam yang diberi nama Yamku Chicken Nugget. Memasuki tahun 2011, seiring dengan penambahan investasi mesin, PT Expravet Nasuba mulai memproduksi Yamku dalam skala besar dan mengembangkan varian produk olahan lainnya seperti kaki naga, bakso dan sosis.

Produk olahan asli Medan ini memang baru beberapa tahun terakhir dipasarkan, namun sambutan dari masyarakat kota Medan dan sekitarnya sudah cukup membuktikan betapa kualitas produk makanan beku produksi Mabar Group ini sangat layak dipertimbangkan.

Produk yang juga berasal dari salah satu perusahaan ayam potong terbesar di kota Medan ini sangat peduli terhadap kualitas. Mulai dari kualitas bahan, pengolahan, penyimpanan hingga distribusi. Begitu juga dengan sertifikasi halal dari MUI serta standar produksi yang mengikuti pengukuran ISO sangat dijaga, sehingga tak butuh waktu lama bagi Yamku dan produk keluaran PT Expravet Nasuba lainnyauntuk diterima oleh masyarakat. Berbekal quality control yang ketat, produk Yamku siap untuk menjajaki pasar nasional.

“Kami sangat memperhatikan kualitas produk saat proses, keluar dari pabrik hingga dipasarkan melalui modern market sampai ke end user atau konsumen. Harus memenuhi standar yang kami tetapkan,” ujar Khoemini, Area Sales Manager PT Expravet Nasuba. “Saat ini pemasaran Yamku dan produk lainnya masih terfokus di kota Medan dan sekitarnya serta beberapa kota besar di Sumatera dan Aceh. Untuk kota-kota besar di luar Sumatera, kami sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa modern market agar distribusi produk kami merata secara nasional,” lanjutnya saat ditanya mengenai perkembangan produk Yamku sejak awal dipasarkan hingga kini.

Walau produk sejenis sudah banyak beredar di pasaran, Yamku bukanlah follower seperti diungkapkan Sucipto, Quality Assurance Manager, “Selain varian dan rasa, pembeda produk kami dibanding kompetitor lainnya itu ada pada teksturnya lembut di dalam namungaring di luar serta harganya yang relatif terjangkau. Apalagi bahan baku seperti ayam dan ikan berasal dari peternakan perusahaan yang ada di Patumbak, sehingga kualitas lebih terjamin,” tandasnya. Suciptopun yakin bahwa pasar nasional bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.

Produk makanan beku non-pengawet ini juga sudah disajikan di beberapa restoran, family karaoke dan kafe kota Medan dan sekitarnya hingga ke Aceh. Sekalipun demikian, tentu tak mudah menaklukkan pasar ketika harus menghadapi market leader pada kompetisi produk makanan beku di Indonesia bahkan produk impor asal Malaysia yang membanjiri pasar kota Medan dan sekitarnya. Sehingga,seperti diungkapkan oleh Khoemini dan Sucipto, meski belum berorientasi pada profit namun lebih pada perkenalan dan berupaya memperluas jangkauan pasar, pelan tapi pasti dan tidak ada kata pesimis Yamku membuktikan di awal produksinya hanya 5 ton per bulan, kini pabrik Yamku mampu berproduksi hingga 35-50 ton per bulan, bahkan memasang target produksi hingga 200 ton per bulan dalam waktu dekat.

Strategi pemasaran juga dilakukan melalui varian dan kemasan produk yang berbeda sehingga mampu menembus perbedaan segmentasi pasar. Varian King yang diperuntukkan bagi pasar tradisional dibanderol Rp 14 ribuan per 500 gram, untuk pasar medium yakni MB44 dipasarkan Rp 28 ribu per 500 gram, sedangkan produk premium “Yamku” ditawarkan di pasar modern dibanderol Rp 31.500 per 500 gram.

Sejalan dengan semakin melejitnya penjualan produk Yamku,Khoemini pun mengakui produk dan layanan perbankan sangat dibutuhkan untuk kelancaran transaksi. Selama ini, PT Expravet Nasuba menggunakan Giro BCA untuk bertransaksi dengan para distibutor, agen maupun sub-agennya, sehingga produsen tidak pernah kewalahan mengurus banyaknya transaksi yang masuk.

Transaksi melalui Giro BCA sangat memudahkan operasional Yamku karena aman dan mudah, terutama untuk bertransaksi dengan para distributor yang sangat rutin menambah stock produk di gudangnya.

“Dari observasi kami di lapangan, mesin EDC BCA juga sering kali digunakan di mitra-mitra modern market karena memang sangat memudahkan para pelanggan mereka saat berbelanja” kompak Khoemini dan Sucipto bercerita mengenai layanan BCA yang menjadi favorit para konsumen langsung mereka.

Kini, disamping nugget, PT Expravet Nasuba yang berada di Jalan Yos Sudarso, Mabar, Medan ini memiliki varian produk yang cukup banyak, seperti Yamku Breaded Chicken Ball, Chicken Ball, Kaki Naga Ayam, dan Fish Ball. Untuk produk ikan, ada Dori King Breaded Fish, sementara untuk produk MB 44 ada Chicken Nugget, Breaded Chicken, Chicken Ball, Spicy Wing dan Kaki Naga Ayam. BCA terdaftar dan diawasi oleh OJK.

BCA Senantiasa di Sisi Anda


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved