Jembatan Pedestrian, Destinasi Paling Hot di Jambi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jembatan Pedestrian, Destinasi Paling Hot di Jambi

Muhamad Usman - detikTravel
Senin, 28 Des 2015 08:59 WIB
Jembatan Pedestrian, destinasi baru di Jambi (Usman/detikTravel)
Jambi - Jika liburan ke Jambi akhir tahun ini, jangan lewatkan objek wisata paling baru dan paling hot di sana. Ada Jembatan Pedestrian dengan desain keren, yang asyik untuk nongkrong.

Jambi memiliki jembatan yang unik, namanya Jembatan Pedestrian. Jembatan ini baru diresmikan 10 bulan yang lalu. Ini berarti akan menjadi tempat perayaan Tahun Baru yang pertama bagi warga Jambi di jembatan yang cantik ini.

Sesuai namanya, jembatan dengan biaya sekitar Rp 90 milyar ini dikhususkan bagi pejalan kaki. Meski lebar badan jalan berukuran lebih lebar dari mobil, namun kendaraan bermotor diharamkan melewati jembatan ini. Di kedua ujung jembatan diberi tangga sehingga sepeda motor atau mobil tidak mungkin melewati jembatan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tubuh jembatan membentuk huruf S. Dibangun menggunakan cor beton dan teknologi gantung. Jembatan ini melintasi Sungai Batanghari.


Jembatan Pedestrian, destinasi populer di Jambi (Usman/detikTravel)

Di salah satu ujungnya, di seberang Kota Jambi, dibangun menara. Pemerintah memberi nama menara ini Gentala Arasy yang merupakan kependekan Genah Tanah Lahir Abdurrahman Sayuti. Abdurrahman Sayuti adalah mantan gubernur Jambi yang menjabat periode 1990 – 2000 dan lahir di daerah ini.

Gentala Arasy juga berarti suara yang memancar ke langit. Artinya, Gentala Arasy juga difungsikan sebagai menara masjid yang bisa digunakan sebagai pengeras suara adzan. Gentala Arasy ini telah dihubungkan dengan Masjid Agung Al Fallah. Sehingga ketika di Masjid Agung Al Fallah sedang dikumandangkan adzan, maka suara adzannya di-relay oleh Menara Gentala Arasy.


Kawasan kuliner di Jembatan Pedestrian (Usman/detikTravel)

Mengadopsi menara jam di Mekah, Arab Saudi, di puncak menara Gentala Arasy dipasang jam berukuran sangat besar. Di dasarnya terdapat museum yang berisi benda-benda bersejarah dan mushaf Al Quran berukuran besar, yaitu 18 x 17 meter. Di pelataran terapat relief sejarah masuknya agama Islam ke Jambi.

Di ujung jembatan satunya lagi terdapat pusat perdagangan Provinsi Jambi. Ada pasar tradisional Pasar Angsoduo, Mal Wiltop Trade Center (WTC) Batanghari, dan pusat kuliner.

Pusat kuliner terdapat tepat di ujung jembatan, berseberangan jalan dengan rumah dinas gubernur Jambi. Di sana dijual aneka macam makan. Yang top dan paling banyak dicari adalah jagung bakar, sementara minumannya adalah es tebu.


Makan jagung bakar di tepi Jembatan Pedestrian (Usman/detikTravel)

Memakan jagung bakar bakal tambah nikmat di saat senja tiba, seperti saat detikTravel berada di sana, Minggu (27/12/2015). Kita akan disuguhi pemandangan langit yang kemerahan menjadi latar belakang Sungai Batanghari dan Jembatan Pedestrian. Sementara, perahu tradisional berhilir mudik membawa wisatawan yang ingin berputar-putar di Sungai Batanghari.

"Amazing, indah sekali! Tidak menyangka ternyata ada jembatan yang seindah ini," ucap Elizabeth, traveler yang datang dari Jakarta, sambil berselfie ria dengan beberapa temannya.

Duduk menikmati kuliner di kawasan yang terkenal dengan sebutan Ancol ini tak kalah nikmatnya di malam hari. Mata kita akan disuguhi warna-warni lampu jembatan dan menara.


Senja di Jembatan Pedestrian Jambi (Usman/detikTravel)

(rdy/fay)